Manajemen Project Materi 3

Ari Aria Anugrah

0218 123 004

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati S.E., M.M

 

Structuring The Project

Mengapa Perlu Menyusun Proyek?

Pada tahap inisiasi proyek kita melakukan analisis biaya dan keuntungan, sebelum kita melanjutkan ke tahap yang lebih rinci seperti mengestimasi berapa lama suatu proyek akan berlangsung dan berapa banyak biaya yang diperlukan, kita perlu memiliki gambaran tentang pekerjaan yang akan dilakukan didalam proyek dan siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut

Organisasi Proyek

Dalam pelaksanaan sebuah proyek dibutuhkan sebuah wadah atau sarana sehingga dalam pengelolaan proyek kegiatan yang dilakukan memiliki program, visi, misi, dan tujuan yang jelas sehingga pelaksanaan kegiatan proyek memiliki batasan dan standar yang telah disepakati dan dilaksanakan dengan maksimal oleh personel penanggung jawab masing-masing kegiatan.

Pengertian Organisasi Menurut Ahli

Menurut James D Mooney

“Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”.

Fungsi Organisasi

  1. Merupakan sarana dimana para peserta atau anggota bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama yang tidak mungkin diperoleh bila kita bekerja sendiri-sendiri
  2. Memberikan pengetahuan secara continue
  3. Merupakan sarana karir bagi kita

Organisasi Proyek

Suatu sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.

Agar tujuan organisasi dapat dicapai dilakukan proses sebagai berikut

  1. Identifikasi dan Pembagian Kegiatan
  2. Pengelompokkan Penanggung Jawab Kegiatan
  3. Penentuan Wewenang dan Tanggung Jawab
  4. Menyusun Mekanisme Pengendalian

Struktur Organisasi

Merupakan suatu diagram yang menunjukkan fungsi-fungsi departemen atau posisi dalam suatu organisasi dan bagaimana mereka saling berhubungan

Dalam struktur organisasi tergambar adanya:

  1. Pembagian pekerjaan
  2. Pimpinan dan bawahan
  3. Tipe-tipe pekerjaan yang harus dilaksanakan
  4. Tingkatan-tingkatan dalam manajer

Menurut A.F. Stoner (1982), Struktur Organisasi Tergantung pada Variabel-variabel kunci, yaitu :

  1. Strategi menentukan macam dan besar kecilnya suatu organisasi.
  2. Teknologi mempengaruhi penentuan struktur organisasi karena struktur tertentu lebih sesuai untuk teknologi tertentu daripada struktur yang lain.
  3. Lingkungan tempat beroperasi. Faktor ini sangat berpengaruh terhadap penentuan struktur organisasi.

Struktur Organisasi Proyek

Struktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan keunikan berbeda berdasar kebutuhan sistem manajemen proyek. Oleh karena itu, organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki yang berlainan pula.

  • Organisasi Proyek Fungsional

Struktur organisasi jenis ini dikelompokkan menurut fungsinya, memiliki struktur dengan konsep otoritas dan hierarki vertikal. Tanggung jawab organisasi proyek biasanya dirangkap dengan tugas sehari-hari pada organisasi fungsional perusahaan, karena itulah untuk proyek yang besar dapat mengganggu kegiatan keseluruhan, bila organisasi fungsional di gunakan.

Kelebihan

  1. Para spesialis tidak tergantung pada proyek tertentu, terdapat kemungkinan untuk menambah pengalaman dan keahlian
  2. Masing-masing kelompok mempunyai jaminan pekerjaan tetap dan adanya jalur kenaikan pangkat yang cukup jelas
  3. Setiap bidang keahlian menimbulkan fleksibilitas dalam pemanfaatan sumberdaya

Kekurangan

  1. Tidak adanya penanggung jawaban yang khusus mengenai penyelenggaraan proyek secara terpadu
  2. Kurangnya penekanan pentingnya proyek karena manajer fungsional mengerjakan yang terbaik untuk bidangnya
  3. Koordinasi horizontal antar bidang akan memerlukan waktu lama lebih-lebih kepada pihak diluar perusahaan
  4. Lambat dalam menanggapi masalah diluar rencana karena informasi perlu disaring melewati beberapa lapisan jenjang fungsional
  • Organisasi Proyek Murni

Struktur organisasi proyek jenis ini merupakan bagian tersendiri dari organisasi fungsional perusahaan, dimana manajer mempunyai otoritas penuh terhadap proyek. Dengan status ini, tim proyek memiliki komitmen dan wewenang mandiri, namun tetap dalam koordinasi perusahaan.

Struktur Organisasi Proyek Murni

Kendali didalam proyek membutuhkan organisasi sendiri dalam rangka mengelola tujuan, sasaran, dengan data, informasi serta sumber daya yang ada dan terbatas.

Ciri-ciri

  1. Pimpinan proyek mempunyai wewenang penuh dalam pengelolaan proyek
  2. Tenaga pelaksana dipindahkan kedalam organisasi proyek
  3. Hanya memerlukan sedikit dukungan dari unit fungsional

Kelebihan

  1. Adanya komando tunggal yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan sasaran yang spesifik
  2. Memungkinkan ditanggapi perubahan dan diambilnya keputusan yang cepat
  3. Adanya status mandiri akan menimbulkan identitas tim
  4. Dengan dipindahkan para spesialis dari organisasi fungsional kedalam organisasi proyek maka jalur komunikasi dan arah kerja lebih pendek

Kekurangan

  1. Biaya keseluruhan yang dikeluarkan cenderung mahal
  2. Kurangnya efisiensi karena membagi dan memecah penggunaan sumber daya terutama bila proyek banyak dan tenaga spesialis terbatas serta pada waktu yang bersamaan

Struktur Organisasi Personel Proyek

Struktur organisasi personel proyek di slide sebelumnya menunjukkan hierarki tanggung jawab dan wewenang tugas dari masing-masing personel yang diarahkan dan dikendalikan oleh pucuk pimpinan yaitu manajer proyek. Otoritas proyek sepenuhnya ada pada manajer proyek, menjadi jembatan antara organisasi proyek dengan perusahaan serta pemilik proyek atau organisasi yang mewakilinya untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan maksud agar tujuan dan sasaran proyek tercapai dengan efektif dan efisien.

  • Organisasi Proyek Matriks

Struktur organisasi proyek ini biasanya gabungan dari organisasi proyek murni dan fungsional, memanfaatkan ahli dari berbagai disiplin ilmu yang terlibat dalam organisasi fungsional sebagai bagian dari proyek, tetapi tidak mengganggu proses pelaksanaan proyek serta organisasi fungsional perusahaan.

Kelebihan

  1. Dapat diarahkan pada tujuan bersama yaitu terselesaikannya proyek
  2. Jika proyek bersifat rahasia maka sebaran informasi dalam kelompok kerja dapat dikendalikan keamanannya

Kekurangan

  1. Bila proyek itu besar hilangnya fleksibilitas jika pelaksana proyek ada yang sakit
  2. Bila tidak terletak dalam satu atap maka manajer proyek akan memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah kepegawaian dan teknik

MANAJER PROYEK

Pengertian Manajer Proyek Menurut Ahli

Menurut Ritz (1994)

Seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss.

Manajer Proyek Sebagai Kepala Tim Proyek

  1. Mengelola berbagai macam kegiatan
  2. Mengelola tenaga kerja dan tenaga ahli dalam jumlah besar terutama dalam aspek perencanaan
  3. Mengelola pelaksanaan dan pengendalian untuk sasaran yang telah ditentukan, seperti jadwal, biaya dan mutu
  4. Pada tahap pembangunan ia harus mampu mengintegrasikan dan mengsinkronisasikan kegiatan menjadi suatu kegiatan yang terpadu dalam rangka mencapai sasaran

KRITERIA MANAJER PROYEK

  1. Inisiatif
  2. Responsibility
  3. Fleksibilitas
  4. Kritis
  5. Menyukai tantangan dan memiliki sikap yang selalu bersedia dan siap menghadapi tantangan juga harus dapat meyakinkan kepada bawahan bahwa persoalan-persoalan tersebut adalah wajar dan merupakan tantangan yang harus dihadapi
  6. Mengantisipasi persoalan dengan tidak jemu-jemunya mengkaji dan menganalisis masalah tersebut dan mempersiapkan alternatif-alternatif pemecahannya
  7. Menguasai aspek hubungan antara manusia karena adanya hubungan vertical dan horizontal
  8. Generalisasi dan spesifikasi, yaitu menguasai keseluruhan kegiatan agar tercipta sinkronisasi kegiatan di bidang-bidang fungsional menjadi suatu kegiatan yang terpadu
  9. Kekuasaan berasal dari keahlian expert power dan referent power.

 

Sumber:

  • Buku I bahan ajar manajemen proyek. Disusun oleh : Drs. Ashari. ST., SST., M.Eng
  • Husen, Abrar. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta : Penerbit ANDI
  • Karaini, Armaini Akhirson. Pengantar Manajemen Proyek Seri Diktat Kuliah. Depok : Universitas Gunadarma

Manajemen Project Materi 2

Manajemen Project

  • Project Screening Selection

adalah suatu proses untuk memilih proyek, yang mana prioritas setiap gagasan proyek akan dinilai dari berbagai perspektif. Pada tahapan ini proyek hanya sebatas saran dan ide untuk perbaikan masalah atau meningkatkan kinerja.

Tujuan Project Screening Selection :

  1. Mengetahui resiko yang ada dalam proyek seperti:

Technical Risk

Financial Risk

Safety Risk

Quality Risk

Legal Exposure

  1. Mengetahui keuntungan yang didapat seperti:

Diharapkan adanya ROI

Payback Period

Potential Market Share

Long-term market dominance

  • Komponen Proses Evaluasi

merupakan pengkajian suatu usulan proyek (atau bisnis) untuk menentukan apakah dapat dilaksanakan (go project) atau tidak (no go project) dengan berdasarkan berbagai aspek kajian.

Tujuan Komponen Proses Evaluasi

untuk mengetahui apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan berhasil, sehingga dapat menghindari kesalahan investasi modal untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

Tahapan-tahapan evaluasi

  1. Penemuan ide
  2. Penelitian
  3. Evaluasi kelayakan
  4. Pengurutan usulan yang layak
  5. Rencana pelaksanaan
  6. Pelaksanaan
  • Checklist and scoring models

Checklist model merupakan model pemilihan proyek berdasarkan daftar kriteria yang berhubugan dengan pilihan proyek

hal (daftar kriteria) yang diperhatikan untuk pengembangan produk baru

– Biaya pembagunan

– Potensi Return on Investment (ROI)

– Resiko-resiko dari usaha baru

– Stabilitas proses pembangunan

– Pemerintah atau pemangku kepentingan dari proyek yang akan dikerjakan

– potensi durabilitas proyek dan masa depan pasar

Berikut merupakan contoh Checklist models

PROYEK KRITERIA KINERJA DARI KRITERIA
TINGGI SEDANG RENDAH
Project Alpha Biaya

Potensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

X X X

X

Project

Beta

Biaya

Potensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

X X

X

X

Project

Gamma

Biaya

Potensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

X X X

X

Scoring model adalah model pemilihan proyek yang memberikan peringkat pada setiap kriteria pembangunan proyek sesuai dengan kepentingannya.

Contoh scoring model

Proyek Kriteria (A)

Tingkat

Kepentingan

(B)

Nilai

(A) X (B)

Bobot

Project

Alpha

Biaya

Potensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

Total Nilai

1

2

3

2

3

1

2

1

3

2

6

2

13

Project

Beta

Biaya

Potensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

Total Nilai

1

2

3

2

2

2

3

2

2

4

9

4

19

Project

Gamma

Biaya

Potensi Laba

Waktu untuk pemasaran

Resiko pembangunan

Total Nilai

1

2

3

2

3

3

1

3

3

6

3

6

18

  • Pohon Keputusan

Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi

Tujuan Decision Tree

  1. Memahami kasus dan seluruh aspek yang terkait
  2. Menggambarkan kerangka berfikir yang sistematis
  3. Menggambarkan struktur pengambilan keputusan

Asumsi Dasar Decision Tree

  1. Decision maker hanya mengambil satu keputusan
  2. Setiap keputusan hanya mempunyai outcomes tertentu
  3. Semua proses menunjukkan tahapan waktu (time sequence)

Contoh Kasus Pohon Keputusan

Asumsikan anda mempunyai sejumlah dana untuk diinvestasikan pada dua alternatif proyek, yaitu proyek A dan B.

Peluang proyek A akan memberikan keuntungan adalah 20% dengan nilai keuntungan 50 juta.

Peluang proyek B akan memberikan keuntungan adalah 45% dengan nilai keuntungan 10 juta.

Buatlah pohon keputusan untuk membantu anda dalam mengambil keputusan

Maka jawaban dari kasus tersebut adalah

EMVA = ? (probability x nilai payoff yg diharapkan) = (0.20x 50.000.000 ) + (0.80×0) = 10.000.000

EMVB = ? (probability x nilai payoff yg diharapkan) = (0.45x 10.000.000 ) + (0.55×0) = 4.500.000

Kesimpulan : Pilih proyek A

Manajemen Project Materi 1

Pengalaman Manajemen Project

Defini Proyek

Proyek adalah usaha sementara yang dilakukan untuk menghasilkan produk, layanan, atau hasil yang unik. Proyek berakhir ketika tujuannya tercapai, atau proyek telah diakhiri.

Definsi Manejemen Proyek

Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keahlian, alat bantu dan tehnik pada aktivitas proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek

Alasan Manajemen Proyek diperlukan yaitu salah satunya untuk Supaya target tercapai, Ingin melakukan perubahan, dan atau pengembangan dan Memerlukan terobosan.

Atribut Proyek

Ada beberapa atribut yang tertera pada proyek diantaranya yaitu

  1. memiliki tujuan unik
  2. bersifat sementara,
  3. dikembangkan menggunakan elaborasi progresif,
  4. memerlukan sumberdaya, seringkali dari berbagai area,
  5. harus memiliki pelanggan atau sponsor utama.
  6. bersifat tak tentu

Dalam kegiatan atau pelaksanaan proyek juga ada tiga batasan sehingga proyek tersebut lebih terarah dan tepat sasaran. Tiga batasan tersebut adalah

  1. sasaran lingkup
  2. Sasaran waktu
  3. Sasaran biaya.

Manajemen proyek yang berhasil berarti dapat memenuhi ketiga sasaran tersebut.

Siklus hidup proyek

Secara garis besar siklus hidup proyek dibagi menjadi 4 tahapan yaitu :

  1. konsepsi,
  2. perencanaan,
  3. eksekusi
  4. operasi.

Pemilihan Proposal Proyek

  • Evaluasi Administratif

Evaluasi ini untuk menentukan apakah proposal proyek telah memenuhi ketentuan-ketentuan administratif  yang disyaratkan misalnya aspek hukum, bidang pekerjaan, dan aspek finansial

  • Evaluasi Isi Proposal Proyek

Pada tahap ini proposal proyek dievaluasi dalam hal misalnya personel, metodologi/teknis, performansi,/kualitas, harga dan jadwal. Kriteria yang digunakan bergantung pada jenis proyek.

Negosiasi Kontrak

Negosiasi anatara pemilik proyek (user) dengan calon kontraktor yang terpilih

Kriteria Sukses Proyek

  1. Menentukan definisi tujuan (goal definition) yang jelas
  2. Hasil dari proyek tersebut dapat diterima oleh pelanggan
  3. Komitmen yang kuat pada suatu proyek
  4. Cakupan (Scope) proyek yang digarap sewajarnya
  5. Biaya yang dikeluarkan ketika proyek terselesaikan tidak jauh dari rencana awal
  6. Kualitas yang baik
  7. Ketrampilan sumber daya manusia
  8. Komunikasi yang baik
  9. Resiko yang ditimbulkandari sebuah proyek kecil
  10. Yang terakhir hasil dari sebuah proyek diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan baru.